5 MINISTRY KILLERS DAN BAGAIMANA MENGATASINYA



Ibrani 3:17 “Taatilah para pemimpinmu” Kedengarannya cukup tegas. Tentu saja tidak menganjurkan kepimpinan yang yang diktator, seperti yag dikatakan petrus hendaklah kita sebagai gembala menjadi teladan bagi kawanan domba itu.  Dalam dunia dimana diri sendiri adalah raja dan mereka yang memiliki otoritas spritual telah menyalahgunakan kekuasaan mereka, banyak orang digereja akan mengalami pergumulan yang berat ketika mendengar khotbah “Taatilah pemimpinmu.” Ketika kita melayani  para jemaat di gereja kita, dan mereka melayani kita dengan cara yang dapat membawa sukacita kepada kita, rasa frustasi kita akan terasa lebih mudah ditanggung.

Apa yang kita sungguh kita inginkan? Para gembala mengindikasikan bahwa mereka lebih peduli kepada masalah-masalah organisional gereja dari pada masalah-masalah yang berhubungan dengan kesehatan rohani. Ketika tanggung jawab pelayanan pragmatis mengalahkan kepedulian rohani dan relasi, kita berpotensi mengundang penghancur pelayanan masuk ke dalam kehidupan kita. Mereka yang kita layani merasakan bahwa kita tidak puas dengan persembahan mereka, keterlibatan mereka dalam kebaktian. Kita dapat membangun semangat Mutual Giving Cycle ketika kita memberi kesan bahwa kita lebih peduli kepada organisasi dari pada kepedulian kita kepada masalah relasi antar sesama atau masalah kerohanian.  Ketika orang-orang yang kita layani yakin bahwa kebutuhan rohani mereka memberi motivasi yang terbesar bagi kita, respons yang diberikan kepada hal-hal organisasional(misalkan, meningkatnya jumlah persembahan dan angka keharian).

Respons-respons yang menguatkan hati seorang gembala:

·         Menerima komentar seberapa jauh mereka mengerti tantangan-tantanganku.

·         Menerima catatan-catatan tulisan tangan dari orang-orang saleh membawa arti yang besar

·         Ketika orang-orang sungguh berusaha untuk mengetahui bagaimana keadaan saya.

·         Seseorang yang tidak terduga memberitahukan bahwa “si anu” membicarakan hal-hal yang baik tentang saya.

Ketika seorang gembala dengan setia melayani dan jarang menerima dorongan dan semangat dan peneguhan dari gerejanya, jiwa dan gairahnya biasanya meredup dan mati.

Masalah nomor satu yang dihadapi oleh para gembala adalah isolasi. Kesulitan terbesar yang dihadapi oleh  para gembala dalam mendiskusikan kebutuhan dan kelemahan pribadi mereka dengan orang lain, yang membantu kita menghadapi  rasa frustasi lewat sebuah proses yang mengundang orang-orang yang dapat diandalkan untuk terlibat di dalam kehidupan kita. Tanpa kehadiran orang-orang yang dapat diandalkan, kita jarang bisa mengatasi penghancur-penghancur pelayanan, kurangnya model bagi komunikasi yang arab mengurangi kemampuan untuk menyambut orang. Pengaruh lain adalah kecenderungan saya untuk menyendiri.

Menghadapi Anoreksia Relasional terdapat empat faktor yang menghalangi membangun persahabatan yang akrab:

(1) kurangnya model yang baik;

(2) kecenderungan menyendiri;

(3) sebuah tipe kepribadian yang tanpa sengaja dapat menjauhkan orang dari saya; dan

(4) luka-luka yang dapat mendorong saya mendirikan tembok-tembok.

Satu faktor terakhir yang saya harus tambahkan juga cukup umum bagi para gembala: Sering kali kita berpikir bahwa jika orang-orang tahu bagaimana kita bergumul, terluka, atau memiliki masalah, itu akan mengurangi rasa hormat mereka kepada kita dan menghalangi efektivitas kita. Sayangnya, orang-orang digereja suka menyanjung kita dengan standar-standar yang tidak realistis, mengharapkan kita menjadi orang sempurna. Penolakan dapat memimpin kita kepada rasa takut bahwa lebih banyak penolakan akan kita alami kalau kita terus membagikan isi hati kita. Perubahan yang bertahan lama menuntut kita untuk mengizinkan orang lain masuk kedalam kehidupan kita. Kita membutuhkan orang-orang yang dapat diandalkan yang akan membantu kita melihat apa yang tidak kita sadari, memberi dorongan semangat untuk bertumbuh, dan membantu kita memberi respons kepada tantangan-tantangan pelayanan.

Profil dari seorang Sahabat seorang yang dapat diandalkan tidaklah sempurna. Saya tidak pernah tertarik kepada mereka yang kelihatannya tidak memiliki pergumulan pribadi, sama seperti orang lain tidak akan tertarik kepada saya ketika saya memperlihatkan diri sebagai orang yang memiliki segalanya. Kita telah menemukan bahwa orang-orang yang sungguh dapat diandalkan membawa serta luka dan bekasnya, namun mereka tidak membiarkan diri terpaku pada rasa sakit. Kesulitan-kesulitan memperkokoh karakter mereka dan membuat mereka menarik. Seseorang yang kita andalkan yaitu orang yang peduli kepada kita, orang yang membuat dirinya sepenuhnya hadir bagi kita, menunjukan ketertarikan yang tulus. Seorang yang dapat diandalkan secara sehat bukan hanya hadir sepenuhnya bagi saya, namun juga akan mengundang kita masuk kedalam hidupnya, sambil masing-masing memberi diri sebagai orang yang dapat diandalkan. Berikut adalah orang-orang yang dapat diandalkan:

·         Bukan orang basa-basi; tidak over spritualisasi

·         Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang baik; dengan efektif merefleksikan kembali apa yang ia dengar

·         Percaya kepada kita

·         Konsisten; seorang yang memegang janjinya

·         Dapat dipercaya, dapat menyimpan rahasia

·         Akan mendoakan

·         Mampu dan akan menatang anda keluar dari daerah kenyamanan kita

·         Membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik

·         Tidak berharap terlalu banyak dari diri anda

Sebagai rangkuman, seorang yang dapaat diandalkan adalah orang yang sungguh mendengarkan, kadang-kadang memberi nasehat, dan secara konsisten mendukung dan  menguatkan kita.

Beberapa ide Lanjutan kita mungkin mendapat orang yang diandalkan di gereja, Namun waspadalah terhadap ketegangan yang melekat didalamnya, dan ia menjadi salah satu anggota dewan penatua. Seandainya muncul ketegangan yang disebabkan oleh peran gandanya, perannya sebagai seorang penatua akan lebih diutamakan dari pada perannya sebagai orang yang dapat diandalkan”bos”saya dan sebagai orang yang setara dengan saya(sebagai orang yang saya andalkan)telah banyak mengubah dinamika hubungan kami. Makanya dari itu menemukan orang yang dapat diandalkan perlu usaha, kemampuan membedakan, dan doa. Diatas semua itu, kita harus bergerak dengan iman dan meminta “seseorang untuk menjadi orang yang kita andalkan.

 

Subscribe to receive free email updates: