MEMBUDIDAYA KELINCI


 

MEMBUDIDAYA KELINCI

Kelinci merupakan hewan yang lucu dan banyak orang yang menyukai jenis hewan yang satu ini, namun tak sedikit juga yang membudidayakan hewan kelinci. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membudidaya kelinci adalah sebagai berikut:

1.      Pembuatan Kandang Kelinci

Kandang sebagai tempat perkembangbiakan kelinci harus disimpan pada suhu 15-20 derajat celcius ( idealnya 21) dengan sirkulasi udara yang lancar dan terkena sinat matahari pagi. Ukuran kandang di sesuaikan dengan skala usaha, iklim, ukuran ternak kelinci dan kemudahan dalam pengelolaan. Idealnya kandang kelinci berukuran 20 x 70 x 70 cm sudah cukup untuk menampung 12 ekor kelinci betina atau 10 ekor kelinci pejantan. Kandang harus dibersihkan setiap hari dan selalu kering untuk menghindari timbulnya penyakit. Cara pembuatan kandang kelinci di sesuaikan dengan kebutuhan, bisa menggunakan bambu, kayu dan kawat.

2.      Pakan Kelinci

Pakan diberikan 2 kali sehari, setiap pagi dan sore hari, pagi hari diberi makanan penguat berupa butiran pelet khusus untuk kelinci, dan pada sore hari diberi pakan hijauan ( rumput atau sayuran). Pakan yang bisa diberikan pada ternak kelinci adalah :

-          Makanan pokok terdiri dari macam – macam rumputan dan sayuran diberikan dalam keadaan layu (tidak berair)

-          Makanan penguat terdiri dari pelet khusus untuk kelinci

Rumputan yang tidak boleh diberikan untuk pakan kelinci adalah alang – alang, jelantir, rumput embun, dan dedaunan yang berbulu kasar. Formula pakan kelinci adalah ampas tahu 40%, tepung jagung 9%, tepung gaplek 10%, mineral premik 0,5%, arang aktif 0,5 %.

3.      Pemilihan Bibit Kelinci

Sebelum memilih bibit kelinci, kita harus menentukan terlebih dahulu jenis usaha apa yang akan dijalankan. Seperti yang kita ketahui, kelinci ternakan terdiri dari beragam ras dan setiap ras memiliki ciri khas sendiri. Ada ras kelinci penghasil wol, kulit, daging dan ras kelinci hias. Ras kelinci penghasil wol adalah angora, ras kelinci penghasil daging adalah chinchilla, carolina, ras kelinci penghasil fur (bulu dan kulit) adalah silver, rex, ras kelinci penghasil daging dan kulit adalah flemish giant, New Zealand White, ras kelinci hias adalah polish, nederland dwarf, lop. Setelah jenis usaha ditentukan, pilih bibit kelinci yang sesuai bibit kelinci di pilih dengan teliti untuk memastikan bibit kelinci tersebut baik dibudidayakan.

4.      Umur induk betina dan pejantan siap kawin

Kelinci betina suda sampai mencapau umur dewasa dan siap kawin dalam waktu 5-6 bulan, sedangkan kelinci jantan setelah berumur 6-8 bulan sudah dapat digunakan sebagai pejantan. Ciri-ciri kelinci betina yang sudah siap kawin adalah dagu digosok – gosokkan pada bagian kandang, air kencing keruh, sikapnya gelisah, nafsu makan berkurang, kemaluannya bengkak dan berwarna merah tegas. Waktu yang baik untuk mengawinkan kelinci adalah pada waktu pagi hari maupun sore hari, biasanya pada waktu tersebut kelinci sedang dalam keadaan subur. Cara mengawinkannya dengan memasukkan kelinci pejantan ke dalam kandang betina, tunggu sampai terjadi perkawinan 2 kali setelah itu pejantan di kembalikan ke kandang semula.

         Kelinci dapat diketahui kehamilannya 12-14 hari dari perkawinan dengan cara meraba perut kelinci betina, jika terasa ada bola – bola kecil berarti terjadi kehamilan. Lamanya kelinci hamil adalah sekitar satu bulan, ketika kelinci sedang hamil kelinci jangan diganggu atau dipindah – pindah kandangnya. Kelinci yang hamil harus diberi makan yang lebih dari biasanya, lima hari sebelum melahirkan sediakan peti berukuran 60 x 30  15 cm, dan diberi alas berupa rumput kering atau guntingan kertas koran.

Subscribe to receive free email updates: