JARINGAN 4G & 5G
4G merupakan singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth generation technology, nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrial and Electronics Engineers) merupakan 3G and beyond. Sebelum 4G High Speed Downlink Packet Access yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA merupakan sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).
Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dimana saja. Beberapa teknologi pendukung generasi jaringan 4G:
- Long Term Evolution (LTE)
- Ultra Mobile Broadband (UMB)
- Mobile Wimax II (IEEE 802.16m)
Beberapa kelebihan lainnya dari LTE 4G adalah:
- Tingkat download sampai dengan 299,6 Mbis/s dan tingkat upload hingga 75,5 Mbis/s tergantung pada kategori perangkat yang digunakan.
- Peningkatan dukungan untuk mobilitas, sebagai contoh dukungan untuk terminal bergerak hingga 350 km/jam atau 500 km/jam tergantung pita frekuensi.
- Dukungan untuk semua gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh sistem IMT dan ITU-R
- Di daerah kota dan perkotaan frekuensi band yang lebih tinggi (seperti 2,6 GHZ di Uni Eropa) digunakan untuk mendukung kecepatan tinggi mobile broadband.
- Dukungan untuk MBSFN (multicast broadcast single frequency network), dimana fitur ini dapat memberikan layanan seperti mobile TV menggunakan infrastruktur LTE, dan merupakan pesaing untuk layanan DVD-H berbasis siaran TV.
JARINGAN 5G
Dalam melakukan migrasi ke dalam teknologi 5G bukan perkara yang mudah, hal ini harus jelas dengan dukungan oleh perangkat teknologi akses radio yang mendukung. Sehingga akan berdampak pada pendapatan operator global serta interoperabilitas yang lebih baik dan menguntungkan. Untuk mencoba teknologi 5G pada semua perangkat teknologi akses radio diperlukan suatu platform yang unik. Salah satu contoh platform yang unik adalah IP Flat network, tentunya platform ini adalah cikal bakal dari 5G untuk terintegrasi dengan semua jenis teknologi yang sudah ada saat ini.
Dalam memenuhi permintaan pelanggan secara real time untuk mengakses aplikasi data yang besar melalui jaringan moble broadband. Maka operator nirkabel harus beralih ke arsitektur IP Flat network. Arsitektur ini akan menyediakan cara tersendiri untuk mengidentifikasi perangkat menggunakan nama simbolik tertentu, tidak seperti arsitektur hirarki yang digunakan pada IP Adress. Teknologi 5G sedang dikembangkan untuk dapat mengakomodasi Qos (Quality Of Service) dan menunjang persyaratan lebih lanjut untuk aplikasi masa datang seperti akses broadband nirkabel, MMS, video chat, mobile TV, konten HDTV, digital video broadcasting (DVB), layanan minimal seperti suara dan data serta layanan lain yang membutuhkan kapasitas bandwidh yang besar. Definisi 5G adalah untuk menyediakan cakupan RF yang memadai, lebih banyak bits/HZ untuk melakukan interkoneksi semua jaringan heterogen nirkabel untuk memberikan kelancaran dan kestabilan dalam melakukan hubungan telekomunikasi pada pelanggan.
Employed Packet Core merupakan suatu jaringan inti basis IP yang di definisikan oleh 3GPP (standart telekomunikasi) untuk digunakan dengan LTE dan akses teknologi lainnya. Tujuan dari EPC ini adalah untuk menyediakan semua arsitektur secara sederhana dan efisien dari jaringan IP inti untuk memberikan akses ke berbagai layanan yang disediakan oleh IMS (IP multimedia subsystem). Pada dasarnya EPC terdiri dari sebuah mobility management entity (MME) & akses routing gateway dari user datargram.